ranger yellow

ranger yellow
my yeeL

Kamis, 04 April 2013

DEFINISI BATUBARA DAN CARA PEKERJAAN BESERTA KEGUNAAN NYA;


GAMBARAN UMUM BATUBARA


-Definisi Batubara

1)      Menurut Thiessen (1974)
Batubara adalah suatu benda padat yang kompleks, terdiri dari bermacam-macam unsur yang mewakili banyak komponen kimia, dimana hanya sed suatu benda padat organic yang sedikit dari komponen kimia tersebut dapat diketahui atau suatu benda oadat organic yang memiliki komposisi kimia yang sangat rumit.



2)      Menurut spackman (1958) 
Batubara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi maseral.

3)      Menurut The International hand book of coal petrography (1963)
Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar , terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompeksi dan terkubur dalam cekungan-cekungan yang diawali pada kedalam yang tidak terlalu dangkal.

4)      Menurut achmad prijono, dkk (1992)
Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tetumbuhan dalam linkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh panas serta tekanan yang berlangsung lama sekali. Bahan bakar hydro carbon padat yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan dalam kondisi bebas oksigen akibat proses tekanan termperatur yang berlangsung lama dialam dengan komposisi yang komplek.




Proses Pembentukan Batubara

Konsep pembentkan batuan
-Prinsip Sedimentasi
-Skala Waktu Geologi

Proses pembentukan batubara
1.Pembusukan
2.Pengendapan
3.Dekomposisi
4.Geotektonik
5.Erosi

KONSEP PEMBENTUKAN BATUAN :
-Prinsip Sedimentasi
Pada dasarnya batubara termasuk kedalam jenis batuan sedimen. Batuan di dalam suatu cekungan dalam kondisi tertentu dan mengalami kompaksi serta transformasi baik secara fisik, kimia dan biokimia. Pada saat pengendapan material ini selalu membentuk perlapisan yang horizontal.
-Proses waktu geologi
Proses sedimentasi, kompaksi, transformasi oleh material dasar pembentuk menjadi batuan sedimen berjalan selama jutaan tahun. Untuk dapat memahami lamanya kisaran waktu dari pembentukan batuan sedimen tersebut maka dikenal suatu skala waktu yang disebut skala waktu geologi.
Kedua konsep pembentukan batuan diatas merupakan bagian dari proses pembentukan batubara yaitu

               1.       Pembusukan
Proses dimana tumbuhan mengalami tahap pembusukan akibat adanya aktivitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti selulosa protoplasma, pati.
                2.       Pengendapan
Proses dimana material halus hasil pembusukan terkumulasi dan mengendap membentuk lapisan gambut. Biasanya terjadi pada daerah rawa-rawa.
                3.       Dekomposisi
Lapisan gambut mengalami perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya H20 dan sebaian menghilang dalam bentuk CO2, CO, dan Metan (CH4).
                4.       Geotektonik
Lapisan gambut yang ada akan tterkompaksi oleh gaya tektonik kemudian mengaami pelipatan dan patahan. Selain gaya tektonik aktif dapat menimbulkan intrusi dari magma yang akan mengubah batubara low grade menjadi high grade, maka zona batubara yang terbentuk dapat berubah dari lingkungan berair kelingkungan darat.
                 5.       Erosi
Lapisan batubara yang telah mengalami gaya tektonik yang berupa pengangkatan kemudian dierosi sehingga permukaan batubara yang ada menjadi terkupas pada permukaanya. Pelapisan batubara inilah yang dieksploitasi saat ini.


TAHAP PEMBENTUKAN BATUBARa
                 1.       Gambut/Peat
Tahap ini meruakan tahap awal pembentukan batubara (coalification). Gambut berasal dari tumbuhan yang telah mati dan menumpuk diatas tanah yang makin lama makin menebal menyebabkan dasar rawa turun secara perlahan. Material tumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri dan jamurpada kondisi anerob menjadi CO2, air dan amoniak dan sebagai hasilnya adalah gambut/humus.
C : 61,7%  ;  H:0,3%  ;  O:38%
                 2.       Lignit
Dengan berubahnya topografi daerah sekililingnya gambut menjadi terkubur dibawah lapisan slit dan pasir yang menyebabkan tekanan dan suhu pada lapisan gambut meningkat.
Penutup rawa gambut memberikan kesempatan pada bakteri untuk aktif menguraikan dalam kondisi basa menyebabkan dibebaskannya CO2, deoksigenasi dari ulmin,sehingga kandungan hydrogen dan karbon bertambaha.
C ; 80,4%   ; H:0,5% ; O:19,1%. 
                 3.       Sub-bitumineous .
Sub-bitumineous adalah batu bara muda.
                 4.       Bitumineous
Dalam tahap ini keempat atau tahap pembentukan batubara bituminous, kandungan hydrogen turun dengan menurunnya oksigen secara perlahan-lahan. Produk sampingan dari tahap ketiga dan keempat ialah CH4, CO2, H2O.
                 5.       Anthracite
Taham kelima adalah antrasitisasi, dalam tahap ini oksigen hamper konstan sedangkan hydrogen turun lebih cepat di bandingkan tahap-tahap sebelumnya.


PENGGOLONGAN BATUBARA :

Dalam standarisasi ASTM (USA)

1.       ANTHRACOTE
2.       BITUMINEOUS COAL
3.       SUB-BITUMINEOUS COA
4.       LIGNITE
5.       PEAT

Dalam standarisasi ISO (UK)
              1.       Hard coal ( batubara yang tergolong batubara bagus )
              2.       Soft coal ( batubara yang tergolong rendah kallori )


KANDUNGAN UNSUR KIMIA
Secara kimia, tersusun atas tiga komponen utama,yaitu :
              1.       Air yang terikat secara fisika dan dapat dihilangkan pada suhu 105oC (Moisture)
                     -Free moisture
                     -residual moisture

              2.       Senyawa batubara atau Coal Substance atau Coal Matter
                     -volatile Matter
                     -Fixed carbon

              3.       Zat mineral atau Mineral Matter
                     -volatile Mineral Matter
                     -Ash

                  Moisture
              1.       Free Moisture
                     Moisture yang dating dari luar, yaitu pada wakt batubara ditambang, diangkut atau                                kehujanan. Moisture ini dapat dihilangkan dengan jalan diangin-angin atau dikeringkan,                      diudarakan.

              2.       Residual Moisture
                     Moisture yang hanya dapat dihilangkan bila di panaskan sampai 105oC
              3.       Total Moisture
                     Adalah penjumlahan dari Free moisture dan Residual Moisture.
         
              4.       Water of Hydratation ( Inherent Moisture )
                     Adalah air yang terikat secara kimia dalam batubara.



               ORGANIC MATTER
                       1.       Volatile Matter
                               Terdiri dari hodrogen, oksigen, nitrogen, belerang, karbon monoksida dan metana.

                       2.       Fixed Carbon
                              Merupakan sisa padat dari hasil pemanasan batubara setelah seluruh zat                                                 terbangnya habis keluar.


                Zat Mineral ( Inorganic Matter )
                       1.       Volatile Mineral Matter
                               Merupakan volatile matter yang akan keluar membentuk gas karbon dioksida                                        (dari karbonat-karbonat), belerang (dari pirit) dan air yang menguap dari lempung.
                               Material anorganik, yaitu mineral mineral bukan karbonat yang merupakan bagian                                dari struktur tumbuhan merupakan zat mineral inherent dalam batubara.

                       2.       Ash
                              Mineral terbanyak dalam batubara umumnya kaolin, lempungm pirit dan kalcit                                     yang semuanya akan mempertinggi kadar silicon oksida, oksida menyusul                                             senyawa-senyawa magnesium, natrium, kalium, mangan dan

                      Ada 2 periode Zamangara terbesar kedua Batubara
                      -pertama, dimulai 345 juta tahun yang lalu (periode karbon).
                      -kedua, di mulai 100 juta tahun yang lalu.
BATUBARA INDONESIA
·         Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan Negara terbesar kedua setelah Cina, sekitar 36 milyar ton.
·         Batubara Indonesia termasuk muda dan terbentuk pada periode tertiary (Miocene dan Eocene) berumur 26 juta dan 54 juta tahun.
·         Batubara muda ini mempunyai sejarah geologi yang rendah berkisar antara lignit dan sub bituminous.
·         Dari 36 milyar ton cadangan batubara Indonesia, diperkirakan 70% lignit, 28%sub bituminous, 1,96% bituminous dan 0,04% adalah antrasit.


PEMANFAATAN BATUBARA INDONESIA
1.       Batubara untuk bahan bakar (Steaming Coal, Ful Coal atau Energy Coal)
2.       Batubara bituminous untuk dibuat kokas, disebut batubara kokas.
3.       Batubara untuk dibuat sebagai bahan dasar untuk energy lainnya, disebut batubara konversi.

1.Batubara untuk bahan bakar
- untuk mengubah air menjadi uap di dalam suatu boiler PLTU.
- untuk membakar bahan pembuat klinker di pabrik semen.
-bahan bakar di industir-industri (pabrik kertas).

2.Batubara untuk kokas.
- Batubara dipanaskan tanpa udara sampai sebaigan volatile matter nya menguap. Kokas digunakan dalam pembuatan besi dan baja karena memberikan energy dan panas dan sekaligus bertidak sebagai zat pereduksi terhadap biji besi yang dikerjakan di dalam suatu tanur suhu tinggi.

3.Batubara konversi
   -Batubara yang di manfaatkan tidak sebagai bahan bakar padat tetapi energy yang dikandung batubara disimpan dalam bentuk gas (gasifikasi) dan cairan (likuifaksi). Dalam proses gasifiasi semua zat organic dalam batubara diubah ke dalam bentuk gas, terutama CO, CO2 dan Hidrogen. Gas-gas ini dapat pula di ubah menjadi bahan-bahan kimia seperti pupuk dan methanol. Dalam proses likuifaksi bertujuan mengubah batubara menjadi minyak (gasoline, diesel, jet fuel).

DAMPAK DARI PEMANFAATAN BATUBARA
Adanya pencemaran yang disebabkan oleh diemisikannya gas-gas campuran Nitrogen Oksida, campuran gas-gas belerang oksida dan Ash hasil sampingan adan pembakaran batubra dalam kolam pengendap abu.

PENGERTIAN SAMPLING
Sampling adalah : pengambilan contoh secara acak/random dan teratur sesuai dengan standar yang digunakan dari sejumlah besar partai barang , yang mana contoh yang diambil mewakili dari partai barang tersebut, untuk kemudian di uji secara kimiawi dan fisik. Contoh yang diambil harus mendapat kesempatan yang sama jika terambil dengan cara random/acak escara teratur, sehingga dapat mewakili partai barang. Contoh yang telah terambil tersebut akan di uji kimiawi dan fisika untuk menentukan muda dari partai barang tersebut.

MENGHINDARI KESALAHAN, MAKA PERSYARATAN SAMPLING :
·         Metode standard harus benara ( ISO, BS, ASTM, atau JIS )
·         Penentuan jumlah Increment harus benar.
·         Peralatan sampling serta ukuran harus standard.
·         Pengambilan contoh harus benar.
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI SEBELUM PELAKSANAAN SAMPLING :
·         Tujuan contoh diambil untuk penentuan analisa apa ?  (parameter yang akan di uji)
·         Top size batubara.
·         Kondisi batubara jenis unclean/clean-blending/tunggal.
·         Cara pemuatan batubara.
·         Berat/tonage partai barang.

SAMPLING CARA MANUAL

1.       SAMPALING DARI BELT CONVEYOR
-          Sampling dari curahan batubara
-          Sampling dari belt yang diberhentikan
2.       SAMPLING DARI KAPAL
-          Sampling dari tongkang
-          Sampling dari kapal (VESSEL)
3.       SAMPLING DARI STOCKPILE
4.       SAMPLING DARI TRUK.(Dump truck)

SAMPING DARI CURAHAN BATUBARA
·         Kecepatan sampling harus dapat memudahkan akses kebagian silang keselurahan (the Cross Section) falling stream sehingga petugas sampling dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Pada umunya pekerjaan tersebut dilakukan di ujung akhir belt conveyor.
·         Contoh diambil dengan cara memasukkan penyerok (ladle) kedalam aliran dengan posisi terbalik, kemudian putar sehingga posisi penyerok terbuka ke atas dan jika sudah penuh, tarik kembalik untuk dituangkan ke wadah sebagai contoh.

SAMPLING DARI STOPPPED BELT
·         Metode sampling ini adalah suatu metode dengan cara menghentikan belt conveyor.
·         Metode ini bukan suatu metode rutin yang praktis sehubungan dengan menghentikan kemudian menghidupkan belt yang menyebabkan pemutusan pembongkaran dan mengencangkan system conveyor selama proses pembongkaran.
·         Menggunakan Frame sebagai bahan acuan.

SAMPLING DARI STOPPED BELT
·         Mengacu pada ISO 1988 tentang skema untuk Frame sampling yang digunakan untuk sampling stopped belt. Lebar dari frame sampling harus sedikitnya tiga kali ukuran terbesar (top Zise) dari batubara. Profil Frame harus sama dengan belt conveyor sehingga dapa kontak dengan conveyor secara sempurna.
·         Sampling Stoped Belt digunakna sebagai metode acuan sampling untuk uji bias terhadap metode sampling yang lain.


3.SAMPLING DARI KAPAL
A.      SAMPLING DARI TONGKANG
Jika kedalaman batubara dalam hold lebih kecil dari 4m, batubara harus disampling dalam satu tahap selama pembongkaran.
B.      SAMPLING DARI KAPAL (VESSEL)
Kapal harus disamping dalam dua tahap atau lebih, satu tahap dengan kedalaman 4m di dalam palka. Sampling tahap pertama jangan dikerjakan dulu sampai unit permukaan dari batubara sudah cukup dibongkar, hal ini untuk menjaga pembagian antara batubara ukuran dan bongkahan sesua dengan seharusnya.

4.SAMPLING DARI STOCKPILE
·         Contoh Stockpile seringkali diambil selama penimbunan ataupun pengurukan Stockpile untuk memperoleh contoh dari memotong silang keseluruhan.
·         Contoh diambil dari kisi-kisi contoh pada keseluruhan Stockpile (pada bagian lereng yang curam, pengambilan sample bias jadi tidak dimungkinkan)
·         Pengambilan increment sekurang=kurangnya 0.5m dibawah permukaan Stockpile
·         Alat sekop digunaan untuk mengambil increment. Beri tanda perkiraan gambaran kisi keseluruhan permukaan Stockpile untuk mencapai jumlah increment yang diperukan pengerjaan ini biasanya pada interval 20 hingga 25 m tergantung pada ukuran Stokpile.

5.PENGAMBILAN DARI TRUK
·         Pengambilan sample dilakukan pada waktu batubara dibongkar dengan truck (dump truck) di stockpile atau pada sat dimuat ke atas truck.

contoh sampling yang benar dalam proses pengambilan sample di stockpile.
pengambilan sample yand ada di sisi stockpile harus dengan cara menyilang dengan jarak kurang lebih 1meter pertitik pengambilan contoh.

pengambilan sample di bagian paling atas dengan cara menguruk lapisan yang berada diatas sedalam 0,5 dari permukaan paling atas.



PRESENTASE KESALAHAN PEKERJAAN                                                           
-          80% SAMPLING
-          15% PREPARASI
-          5% ANALISA

Untuk mengurangi kesalahan dalam pekerjaan, harus di awali dengan hati dan niat yang bersih.
because, QUALITY START WITH YOU.



Salam hangat. 


RANGERMERAH.